BANDUNG – Cerita tentang peristiwa “Sabtu Kelabu” yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia di Gedung Asia Africa Cultural Center (AACC), Jalan Braga, Kota Bandung.
Sabtu Kelabu menjadi peristiwa kelam bagi salah satu Band Cadas asal Ujung Berung.
Ya, Band Cadas tersebut ialah Beside, band yang terahir tahun 1997 di Ujung Berung, Kota Bandung.
Mengapa demikian?
Ya, kala itu BESIDE akan melangsungkan konser peluncuran album perdana mereka berjudul Against Ourselves di Gedung Asia Africa Cultural Center (AACC), Jalan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat, 9 Februari 2008 lalu.
Tim Infobandungkota.com berkesempatan menemui dan mewawancarai salah satu personil Drummer Beside, Achmad Rustandi (Bebi Aria) sebagai narasumber dari peristiwa meninggalnya 11 orang di Gedung Asia Africa Cultural Center (AACC).
Bebi Aria mengakatan peristiwa Sabtu Kelabu tersebut karena gejolak ruang publik yang tidak bisa menampung banyak penonton.
“Jadi sebenernya pergerakan musik ini tuh sudah bergerak dari tahun 1990 an, nah meledak-meledaknya pada saat acara AACC itu, karena sudah tidak tertampung, isinya sangat penuh tempatnya sudah tidak mengpenghuni, akhirnya terjadilah peristiwa sabtu kelabu 9 februari 2008 itu,” beber Bebi kepada Infobandungkota, di Kota Bandung, Sabtu (29/5/2021)
Ia pun sempat menolong beberapa penonton untuk keluar dari gedung AACC, yang saat itu gedung sudah tidak kondusif karena acara sudah selesai orang-orang masih banyak yang berdatangan.
“Pada saat disitu saya udah mulai was-was saya enggak mau ada terjadi sesuatu, setalah beres kita membantu penonton yang ingin keluar gedung, jadi sebagian udh keluar ternyata masih banyak penonton yang masuk,” ujarnya.
Bebi awalnya mengira korban yang berjatuhan itu cuma pingsan, tetapi ada beberpa korban yang meninggal ditempat.
“Saya berada di backstage sama temen-temen terdengarlah banyak yang pingsan saya ga terlalu peduli kalo pingsan, da di angin-angin nanti juga sadar,” kata Bebi.
“Sampai akhirnya ada berita lagi ada yang meninggal itu kita langsung mulai bubar untuk membantu apa yang terjadi di bawah melihat ke dalem banyak yang pingsan nah itu kejadian lagi meninggal lagi terus makin banyak yang meninggal di tempat 10 orang satu lagi meninggal di rumah sakit,” jelasnya.
Namun di sisi lain, Bebi sangat menyayangkan ada beberapa media pada saat itu memberitkan peristiwa sabtu kelabu tidak sesuai dengan apa yang sebenernya terjadi, dan salah satu majalah masak pun sampai memberitakan peristiwa AACC tersebut.
“Jadi kita waktu itu mengundang wartawan juga memberikan press conference bahwa ceritanya seperti itu ya yang namanya orang yang akhirnya mereka yang lain, berbeda-beda opini, berbeda-beda berita, sampai enggak berpikir kok majalah masak aja bisa mengangkat berita tentang AACC, jadi posisinya itu kan orang ingin mengambil kesempatan berita yang belum tentu bener,” pungkasnya.