BANDUNG — Masih ingat video lawas yang sempat viral, menampilkan aksi drifting anak-anak muda di kawasan Pusdai, Jalan Diponegoro, Bandung?
Aksi tersebut sempat ramai dibicarakan di media sosial.
Kini, semangat itu kembali mengemuka, seiring dengan harapan dari kalangan legislatif agar aktivitas kreatif anak muda seperti drifting mendapat tempat yang layak dan aman.
Anggota Komisi III DPRD Kota Bandung, H. Andri Rusmana, menyampaikan dukungan agar Pemerintah Kota Bandung mulai serius memfasilitasi kegiatan drifting dan balap lainnya ke dalam ruang resmi.
Hal ini dinilai penting sebagai bentuk keberpihakan terhadap kreativitas dan potensi anak muda di Kota Bandung, yang dikenal sebagai kota kreatif dan kota layak pemuda.
“Bandung ini kota kreatif. Kalau cari kreativitas ya adanya di Bandung. Apalagi kita ini ibu kota Jawa Barat, harusnya aktivitas anak-anak muda semua difasilitasi dengan baik oleh pemerintah,” ujar Andri, anggota Komisi 3 DPRD Kota Bandung kepada tim InfoBandungKota, saat diwawancarai lewat WhatsApp.
Menurut Andri, drifting bukan hanya hiburan, tapi bisa menjadi bagian dari olahraga prestasi, sekaligus ruang positif untuk meningkatkan indeks kebahagiaan anak muda di Kota Bandung.
“Kalau saya secara pribadi, karena saya juga pecinta otomotif, saya sepakat banget kalau ada sirkuit resmi. Pemerintah harus hadir di tengah kreativitas anak mudanya. Ini harus diseriusi, jangan cuma lokal tapi kualitasnya nasional bahkan internasional,” lanjutnya.
Ia menilai pembangunan sirkuit drifting tak melulu harus menggunakan anggaran daerah. Pemerintah bisa menggandeng pihak swasta, sponsor, maupun komunitas otomotif sebagai bapak asuh dalam penyediaan fasilitas.
“Kalau lahan sih kita masih banyak, bisa dimaksimalkan. Contohnya kayak di kawasan Gedebage, dekat GBLA. Itu bisa dikaji, dijadikan pusat kegiatan otomotif yang terarah,” katanya.
Lebih jauh, drifting di ruang resmi juga dinilai sebagai solusi jangka panjang untuk mencegah aksi ugal-ugalan di jalanan umum, serta berpotensi besar mendorong sektor pariwisata dan UMKM Kota Bandung.
“Event seperti ini kalau dikelola baik, masuk ke kalender of event, itu bisa jadi destinasi wisata. Wisatawan datang, nginep di Bandung, kulineran, lalu nonton event otomotif. UMKM juga ikut hidup,” tuturnya.
Terakhir, Andri menegaskan pentingnya langkah awal berupa kajian dan pemetaan potensi dari drifting sebagai bagian dari program pembangunan kota.
“Harapannya pemerintah mulai kaji dulu. Kalau ini positif buat anak muda dan bisa jadi daya tarik wisata, kenapa nggak kita fasilitasi? Ini tentang masa depan dan ruang kreatif warga Bandung,” pungkasnya.
Bandung Drift, yang sempat hidup di pojok-pojok jalan kota, kini kembali menjadi sorotan. Bukan karena viral semata, tapi karena ada semangat untuk menyalurkan kreativitas menjadi ruang prestasi yang nyata.