BANDUNG – Kenyamanan Kota Bandung menurun menyusul tingkat kemacetan lalu lintas di Kota Kembang ini yang tidak ada habis-habisnya.
Pembangunan flyover yang terus digenjot nampaknya tidak menjadi solusi permanen untuk mengurai kemacetan, lantaran jumlah kendaraan yang mengaspal di Kota Kembang terus meningkat.
Bahkan Bandung resmi menjadi kota termacet dengan 2,2 juta unit kendaraan, yang membuat jalanan semakin padat.
Kemacetan kerap terjadi pada pagi dan sore hari di hari biasa. Apalagi saat akhir pekan, kepadatan lalu lintas semakin meningkat.
Melansir dari TikTok @folkbdg, menurut suveri Asian Development Outlook 2019-Update yang diterbitkan pada September 2022, Kota Bandung menempati urutan ke-14 kota termacet di Asia. Mirisnya, urutan tersebut di atas DKI yang menempati posisi ke-17, yang artinya Bandung lebih macet dari Jakarta.
Sementara populasi di Kota Bandung sendiri berjumlah 2,4 juta orang, dan kendaraan ada sebanyak 2,2 juta unit.
Jika dirasiokan, perbandingannya nyaris 1:1, yang mana setiap orang di kota Bandung tersebut mempunyai satu kendaraan. Dari angka, ada sebanyak 1,7 juta motor dan 500 ribuan.
Namun mengenai fenomena macet ini, tak sedikit warganet yang menyoroti banyaknya kendaraan dengan plat nomor luar daerah.
“Kebanyakan plat luar anj**,” kata ipaaa.
“Da lain plat D nu di jalanna ge (Bukan plat D yang di jalan juga),” kata ilysmf.
“Banyak plat luar tolong kasih solusi gimana caranya biar gak macet,” kata Bunayaku.id.
Di sisi lain, ada pula yang mengeluhkan mengenai transportasi publik yang kurang memadai.
“Tidak ada transportasi umum yang efektif,” kata inisial f.
“Harus dibikin transportasi umum sih agar mengurangi macet,” tulis nahloh.
Sumber: Ayo Bandung