BANDUNG – Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek) Bidang Kesiswaan SMK 5 Kota Bandung, Erwin Basuki membantah keras mengenai kabar operasi tangkap tangan (OTT) di sekolahnya.
Erwin juga menegaskan bahwa tidak ada dugaan pungutan terkait uang pramuka siswa yang lolos PPDB 2022.
“Kami ingin mengklarifikasi pada dasarnya tidak ada OTT di SMK 5,” kata Erwin Basuki saat ditemui di sekolah, Jl Bojongkoneng, Kota Bandung, Jumat (24/6/2022).
Sebelumnya, Erwin yang merupakan pejabat sekolah berinisial EB yang disebut-sebut telah diamankan oleh Tim Saber Pungli. Namun ia menegaskan, tak ada satupun pejabat yang diamankan Tim Saber Pungli atas kabar OTT tersebut.
Diakui Erwin, pihaknya hanya menjamu tim Saber Pungli Jabar dan mengobrol santai untuk meluruskan kabar terkait pungli.
“Enggak ada yang diamankan, karena kami waktu itu hanya ngobrol-ngobrol santai dengan bapak-bapak saber pungli. Kepala sekolah juga sekarang masih bertugas, masih melayani pernyataan-pernyataan,” cetusnya.
Erwin juga menyesalkan kedatangan Tim Saber Pungli justru menjadi isu OTT di SMK 5 Bandung.
“Bapak-bapak dari saber pungli datang itu memang untuk mengklarifikasi keluhan dari salah satu orang tua siswa baru yang merasa belum puas mengenai uang iuran pramuka, tapi tidak ada klarifikasi kepada kami. Dengan adanya pemberitaan ini, mudah-mudahan bisa diklarifikasi kejadian yang sesungguhnya,” kata Erwin.
“Kami tidak membela diri kalau memang salah. Tapi dengan adanya kabar kepala sekolah di-OTT dan ditangkap itu sama sekali tidak benar,” lanjutnya.
Diwartakan sebelumnya, Tim Satgas Saber Pungli Jawa Barat melakukan OTT di SMKN 5 Kota Bandung, lantaran diketahui meminta uang iuran uang pramuka kepada orang tua murid yang anaknya lolos PPDB 2022.
“Ini bermula dari dumas orang tua murid yang merasa keberatan tekriat adanya uang titipan, uang pramuka. Padahal kan pramukanya masih lama tanggal 20 Juli 2022, tapi kok sudah ada (iuran),” ujar Humas Satgas Saber Pungli Jabar Yudi Ahadiat kepada detikJabar, Kamis (23/6/2022).
“Barang bukti yang didapat ada sekitaran uang Rp 40 juta lebih,” ungkap dia.