BANDUNG — Setelah sempat berhenti beroperasi karena diduga terkendala dana, Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata kembali menggeliat.
Dapur ini dikenal sebagai penyedia ribuan porsi makanan sehat untuk anak-anak sekolah di wilayah Jakarta Selatan.
Sempat tutup sejak awal April 2025, dapur yang memasok hingga 2.500 porsi makanan untuk 19 sekolah ini akhirnya kembali beroperasi secara terbatas pada Senin (17/4/2025).
Produksi dilanjutkan usai menerima uang muka dari Badan Gizi Nasional (BGN), meskipun hingga kini operasional masih ditopang dana pribadi pemilik dapur.
Pada hari pertama kembali beroperasi, 569 ompreng berisi menu sayur, telur orak-arik, tahu, dan yakult dikirimkan ke SD Negeri Pengadegan 03 menggunakan mobil hitam bertuliskan “Makan Bergizi Gratis” lengkap dengan stiker Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka.
Kegiatan di dapur dimulai sejak dini hari pukul 01.00 WIB. Namun, usai pengiriman pagi itu, aktivitas di dapur kembali senyap. Pintu tertutup rapat, dan hanya mobil distribusi yang tampak terparkir di depan.
”Makan Bergizi Gratis (MBG) berhenti dari 9 April lalu. Hari ini (17 April) baru dimulai lagi,” jelas Kepala SD Negeri Pengadegan 03, Yayah Fitriah yang dilansir dari laman Kompas.id.
Ia berharap program andalan Prabowo–Gibran ini bisa kembali berjalan normal, karena para siswa sangat antusias menyambutnya.
Masalah dana yang menghambat operasional dapur ini sebelumnya diungkap langsung oleh pemiliknya, Ira Mesra Destiawati (59).
Ia mengaku menanggung kerugian hampir Rp1 miliar akibat belum dibayarnya tagihan oleh yayasan pengelola selama dua bulan.
Kuasa hukum Ira dari Harly Law, Danna Harly, menyebut telah melaporkan dugaan penipuan atau penggelapan ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 10 April 2025.
”Kemarin sudah komitmen. Berjalan dulu dapurnya. Yayasan juga akan bayar. Tapi proses hukum tetap berjalan dan kami tunggu-tunggu. Jika belum ada pembayaran, maka digugat,” ujar Danna, Kamis (17/4/2025).
Kepala BGN Dadan Hindayana turut buka suara. Ia menyatakan pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh dan memperbaiki skema pembayaran yang sebelumnya bersifat reimburse, menjadi sistem uang muka. Tujuannya agar kejadian serupa tidak terulang.
Kini, dapur MBG Kalibata tetap melayani meski dengan keterbatasan, sembari menanti kejelasan pembayaran dan proses hukum yang sedang berjalan.
Sebuah langkah kecil untuk menjaga semangat besar: memastikan anak-anak Indonesia tetap bisa makan bergizi setiap hari.