BANDUNG – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bandung terus bertambah. Tercatat hingga 22 Maret 2024, sudah mencapai 2.098 kasus.
“2.098 kasus kumulatif sepanjang 2024. Ini data hingga Jumat,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Anhar Hadian, Selasa (26/3/2024), melansir dari Bisnis.com.
Sementara melansir dari laman Detikcom, Senin (27/3), dilaporkan bahwai dalam tiga bulan terakhir dan menyebabkan delapan orang meninggal dunia.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung pun kini lantas menggencarkan kembali upaya antisipasi penyebaran penyakit demam berdarah (DBD).
Kadinkes Kota Bandung menyebut bahwa ada lima langkah yang harus dilakukan secara masif. Pertama, menggiatkan kembali gerakan Jumantik atau Juru Pemantau Jentik. Satu rumah idealnya memiliki satu orang Jumantik yang bertugas memberantas sarang nyamuk.
“Sesuai perintah pimpinan dalam hal ini Pj Wali Kota dan Plh Sekda, kami giatkan kembali Jumantik,” kata Anhar.
Lalu Pemkot Bandung akan melakukan Rapid Diagnosis Test (RDT) sebagai upaya deteksi dini penyebaran penyakit demam berdarah.
Hal itu juga merupakan simultan dengan proses abatisasi atau pemberian serbuk abate pada tempat-tempat yang digenangi air termasuk bak mandi, jambangan bunga dan sebagainya. Bahkan dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk atau calon jentik nyamuk juga melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung yang berperan membersihkan potensi tempat berkembang biaknya nyamuk.