BANDUNG – Polres Cimahi berhasil mengamankan seorang pria berinisial WA (33), yang menyamar sebagai dokter dengan nama samaran dr. Damar Mangkuluhur Sardijt.
Dengan identitas palsu ini, WA menipu dua wanita hingga meraup keuntungan sebesar Rp10 juta.
Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, mengungkapkan bahwa kasus ini terbongkar setelah salah satu korban merasa curiga dengan klaim pelaku yang mengaku sedang magang di sebuah rumah sakit di Bandung.
“Berawal dari kecurigaan korban, korban ngecek di Rumah Sakit, ternyata data yang bersangkutan tidak ada. Korban kemudian meminta pendampingan ke Polres Cimahi. Alhamdulillah, pada 3 Januari 2025, kurang dari lima jam, kami berhasil mengamankan pelaku di sebuah Alfamart di daerah Melong, Kota Cimahi,” jelas Tri pada Senin (6/1/2025).
Tri menjelaskan bahwa pelaku memulai aksinya pada Desember 2024 dengan memanfaatkan aplikasi kencan.
Untuk meyakinkan korbannya, pelaku bahkan membuat seragam dokter palsu dengan nama samaran, serta melengkapi dirinya dengan identitas palsu, seperti KTP dan dokumen lainnya.
“Pelaku mencari korban melalui aplikasi seperti Tinder. Dia mengaku sebagai mahasiswa kedokteran yang sedang magang, lalu meminta bantuan uang untuk kebutuhan magang,” ujar Tri.
Sejauh ini, ada dua korban yang dirayu dengan bujuk rayu hingga memberikan uang untuk pelaku.
“Pendekatannya bujuk rayu, seolah-olah dia butuh dana untuk magang,” tegas Tri.
WA kini menghadapi jeratan Pasal 372 dan 378 KUH Pidana dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara.
Motif Pelaku: Sakit Hati pada Wanita
Saat memberikan keterangan di Polres Cimahi, WA mengaku menyamar sebagai dokter karena merasa sakit hati terhadap wanita.
Menurutnya, ia sering diremehkan saat berkenalan lewat media sosial.
“Awalnya sakit hati sama perempuan, karena biasanya mereka didekati orang yang berprofesi seperti TNI atau polisi. Saya merasa sakit hati, jadi saya pura-pura jadi dokter,” ujar WA.
Dengan identitas palsu itu, WA merasa lebih diterima oleh para wanita yang ia kenal melalui media sosial.
Bahkan, ia berhasil membujuk dua korban hingga mengalami kerugian sebesar Rp10 juta.
“Iya biar luluh, saya dendam, biar tidak merendahkan saya. (Korban) saya rayu-rayu. Sudah dua kali ketemu di Stasiun Padalarang,” tambahnya.
WA juga mengaku terinspirasi untuk menjadi dokter gadungan setelah pernah menjalani operasi di rumah sakit.
“Jadi dokter karena saya lebih tahu caranya, karena dulu pernah dioperasi, jadi tahu,” pungkasnya.
Polres Cimahi mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam berkenalan melalui media sosial dan segera melapor jika menemukan hal mencurigakan.