BANDUNG — Penyesuaian anggaran yang dilakukan pemerintah berdampak pada program sertifikasi guru tahun 2025.
Sebanyak 400 ribu guru batal mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) akibat efisiensi anggaran yang mencapai Rp 7,27 triliun.
Dengan pengurangan ini, pagu anggaran yang tersisa untuk program tersebut kini menjadi Rp 26,27 triliun.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, dalam rapat bersama Komisi X DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/2/2025), menjelaskan bahwa langkah efisiensi ini dilakukan sesuai dengan instruksi Presiden.
“Sesuai dengan arahan Bapak Presiden tentang prinsip-prinsip efisiensi tersebut maka kami melakukan penyesuaian lebih lanjut,” ujar Mu’ti seperti dilansir dari laman Kumparan.com.
Semula, target peserta PPG mencapai 806 ribu guru.
Namun, dengan adanya penyesuaian anggaran, hanya sekitar 400 ribu guru yang dapat mengikuti program ini tahun depan.
“Pemerintah belum bisa menyediakan secara penuh untuk 806 ribu orang, hampir separuhnya tetap dapat dibiayai tahun 2025. Jadi yang sudah disepakati sekitar 400 sekian ribu untuk PPG tahun 2025,” tambahnya.
Meski mengalami pengurangan, Mu’ti menegaskan bahwa program sertifikasi guru tetap menjadi perhatian pemerintah.
“Pelaksanaan pendidikan profesi guru baik untuk guru ASN maupun non-ASN yang belum memiliki sertifikasi profesi tetap mendapat perhatian sejalan dengan arahan Bapak Presiden,” pungkasnya.