BANDUNG – Pembangunan flyover alias jembatan layang yang menghubungkan Jalan Jakarta-Jalan Supratman dan Jalan Laswi-Jalan Gatot Subroto di Kota Bandung hampir rampung mencapai 100 persen.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung telah menyiapkan dua opsi rekayasa lalu lintas dan akan segera diujicoba di lokasi tersebut
Kepala Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Khairur Rizal mengungkapkan bahwa pembangunan flyover Jalan Jakarta-Jalan Supratman sudah mencapai 98 persen.
Sementara sisa yang belum terpasang, tinggal marka jalan dan sebagian penerangan jalan umum.
“Jadi posisi hari ini laporan dari pelaksana proyek pembangunan proyek flyover jalan Jakarta-Supratman sudah 98 persen,” kata Rizal di Balai Kota Bandung, Rabu (2/12/2020).
Rizal mengaku pihaknya bersama jajaran Satlantas Polrestabes Bandung sudah membahas skenario manajemen dan rekayasa lalu lintas di flyover tersebut. Menurutnya, ada dua opsi rencana rekayasa lalu lintas.
Rizal menjelaskan opsi pertama yaitu flyover Jalan Jakarta-Supratman dapat dilintasi kendaraan satu arah oleh kendaraan dari jalan Jakarta ke jalan Supratman.
Sedangkan opsi kedua yang diusulkan yaitu flyover tersebut bisa dilintasi kendaraan dari dua arah berlawanan.
Pada opsi pertama, Rizal mengatakan arus lalu lintas kendaraan dari arah Kiaracondong tetap bisa belok ke kiri ke jalan Jakarta atau pun ke kanan ke jalan Antapani. Kemudian arus lalu lintas di flyover Pelangi tetap berjalan seperti biasa dan tidak terdapat perubahan.
Namun, kendaraan yang melaju dari jalan Jakarta ke jalan Ahmad Yani dan belok ke kanan ke arah Cicaheum tidak boleh melintas ke jalan Bogor. Selanjutnya, semua kendaraan dari jalan Jakarta ke arah jalan Supratman harus melalui lintasan flyover tersebut.
“Tidak boleh (kendaraan) dari yang di depan KFC itu, sisi sebelah kiri tidak boleh lurus ke jalan Supratman tapi semua ke kiri ke jalan Ahmad Yani arah Kosambi lalu tidak boleh masuk jalan Bengawan. Yang di depan Bandung Permai tidak boleh ke kanan,” ucapnya.
Selain itu, semua kendaraan dari arah jalan Ahmad Yani tepatnya di depan kantor Disbudpar Kota Bandung harus melaju lurus ke Cicadas. Kendaraan tersebut dapat belok arah ke kiri jalan Supratman namun tidak boleh belok ke kanan jalan Jakarta.
“Traffic light di bawah flyover yang baru tidak akan diaktifkan. Dari Supratman semua kendaraan belok ke kiri ke Cicadas, tidak boleh naik flyover. Jadi flyover untuk skenario pertama difungsikan satu arah dari jalan Jakarta ke Supratman,” katanya.
Posisi turunan flyover dibangun ditengah median maka median tersebut akan dimundurkan dan dikanalisasi. Sehingga menurutnya kendaraan memiliki keleluasaan untuk belok kiri, selain itu putaran arah di depan SMP 22 akan ditutup permanen.
Kendaraan dari jalan Bengawan dari arah Utara yang belok ke kiri jalan Ahmad Yani tidak boleh belok ke kanan jalan Jakarta. Selanjutnya, jalan sebelum kantor Disbudpar Kota Bandung dan SPBU dapat dilintasi kendaraan untuk menuju jalan Supratman namun tidak boleh belok ke arah kanan.
“Dari jalan Jakarta boleh ke jalan Sukabumi ke kiri. Jalan Cianjur skemanya dia dari arah Barat ke Timur dari jalan Ahmad Yani ke jalan Sukabumi sekarang kan boleh belok kanan nanti diizinkan ke kiri dengan dikanalisasi terlebih dahulu,” katanya.
Dengan demikian, kendaraan dari jalan Cianjur dapat melintasi ke jalan Sukabumi seperti saat ini dan dapat belok kiri menuju ke jalan Jakarta dan jalan Ahmad Yani namun dikanalisasi satu lajur menggunakan traffic cone. Sedangkan skenario kedua, menurutnya flyover digunakan dua arah dengan memakai median jalan hingga flyover Pelangi.
“Polanya kendaraan yang dari jalan Supratman mau ke Antapani langsung naik flyover turun lalu naik flyover Pelangi, dari Ahmad Yani Disbudpar boleh belok kanan ke samping depan jalan Jakarta,” bebernya.
Lebih lanjut Rizal menambahkan, di jalan Bogor arus lalu lintas dibalik arah yaitu kendaraan dari jalan Ahmad Yani ke jalan Jakarta dapat melalui jalan Bogor untuk mengakomodir yang ke arah Kiaracondong sedangkan jalan Bengawan tidak terdapat perubahan.
“Kita persiapan untuk dengan kepolisian kapan tepatnya, hari apa (simulasi). Kita biasanya mengambil saat volume tertinggi pagi atau sore, hari kerja atau libur,” paparnya.
Dikatakannya, pihaknya tidak melakukan rekayasa lalu lintas di flyover jalan Laswi-jalan Gatot Subroto yang menyambungkan kendaraan dari Utara ke Selatan maupun sebaliknya,” jika sudah diresmikan maka langsung dapat dilintasi kendaraan,” tandasnya.