BANDUNG – Seiring naiknya harga bahan bakar minyak (BBM), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir lantas angkat bicara.
Erick pun memastikan adanya kenaikan gaji karyawan perusahaan pelat merah. Kenaikan upah ini usai pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM yang diyakini bakal berimbas kepada inflasi.
Anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) itu menegaskan bahwa kenaikan gaji karyawan BUMN menjadi kebijakan masing-masing manajemen perseroan.
“Kenaikan gaji ini kan kebijakan masing-masing perusahaan. Dan memang biasanya ada adjustment saat inflasi, itu selalu,” tegas Erick, dilansir dari laman INews, pada Kamis (8/9/2022).
Selain BUMN, Erick mengklaim bahwa perusahaan swasta juga seharusnya melakukan penyesuaian upah. Pasalnya, kondisi itu mempengaruhi daya beli masyarakat.
“Yang namanya adjustment atau gaji di-adjust atau diperbaiki, itu semua perusahaan seperti itu, pasti dilakukan,” cetusnya.
Di sisi lain, naiknya harga BBM disebut mebuat penentuan besaran upah minimum tahun 2023 akan lebih sulit dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara menurut Pengamat Ekonomi, Gunawan Benjamin, inflasi sudah pasti akan terkerek naik pasca dinaikkannya harga BBM.
Kondisi ini akan membuat stagflasi benar-benar menjadi ancaman, terutama di tengah bayang-bayang resesi pada perekonomian di negara-negara besar.
Faktanya selama 2022 ini, buruh sudah terbebani dengan tingginya laju tekanan inflasi yang membuat pengeluaran lebih banyak.
Wajar jika mereka pun mendesak untuk ada kenaikan upah yang signifikan untuk bisa menutupi pengeluaran tersebut.
“Hanya saja dunia usaha tidak akan baik-baik saja dengan sejumlah gambaran ekonomi yang terlihat pada saat ini,” ujarnya.