BANDUNG — Peringatan Hari Kesaktian Pancasila jadi momen penting untuk kembali meneguhkan ikrar kebangsaan.
Hal ini disampaikan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, usai mengikuti upacara di Balai Kota, Rabu (1/10/2025).
Menurut Farhan, Pancasila harus terus dijaga sebagai satu-satunya ideologi bangsa Indonesia.
“Hari Kesaktian Pancasila pada intinya adalah upaya kita untuk kembali menguatkan ikrar agar tetap menjaga Pancasila sebagai satu-satunya ideologi di negara Republik Indonesia,” ujarnya.
Meski upacara berlangsung singkat, Farhan menilai maknanya begitu mendalam karena ditutup dengan pembacaan ikrar bersama.
“Upacara ini walaupun singkat, menjadi sangat mendalam karena ditutup dengan ikrar bersama,” katanya.
Ia pun mengingatkan agar makna Hari Lahir Pancasila (1 Juni) maupun Hari Kesaktian Pancasila (1 Oktober) tidak hanya sebatas peringatan seremonial, tapi terus dijaga dalam kehidupan berbangsa.
“Pesan dari Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila jangan pernah hilang. Ini penting,” tegas Farhan.
Nilai Pancasila di Era Digital
Farhan juga menyinggung pentingnya implementasi nilai Pancasila di tengah masyarakat.
Ia menilai, penguatan ideologi tidak lagi hanya lewat jalur formal seperti program P4 di masa lalu, tetapi kini bisa diwujudkan lewat beragam pendekatan.
Salah satunya melalui program Empat Pilar yang digagas MPR RI.
“Saya sangat menghargai program 4 Pilar yang ditugaskan MPR RI kepada seluruh anggotanya. Beberapa waktu lalu, misalnya, Ibu Nurul Arifin menyelenggarakan kegiatan 4 Pilar yang sangat besar. Itu bagus sekali, dan saya kira hal-hal seperti ini sekarang mesti tumbuh dari bawah, bukan hanya dari atas,” ungkapnya.
Ia menekankan, nilai-nilai Pancasila harus lebih ditanamkan kepada generasi muda. Pasalnya, derasnya arus informasi digital membuat pemuda rentan terpapar konten instan yang bisa memudarkan rasa kebangsaan.
“Pemuda sekarang mendapatkan informasi instan dari smartphone masing-masing. Maka kita harus mengimbanginya dengan konten-konten yang membawa nilai Pancasila, disajikan dengan cara yang menarik, bukan membosankan,” jelas Farhan.
Farhan berharap momentum Hari Kesaktian Pancasila bisa menjadi pengingat bersama bahwa menjaga Pancasila berarti menjaga jati diri bangsa Indonesia.