BANDUNG – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tengah mengupayakan pengadaan Hari Bersepeda Nasional sebagai langkah strategis menciptakan budaya hidup sehat di Indonesia.
Inisiatif ini muncul dari audiensi pengurus Bike to Work (B2W) Indonesia bersama Menteri Pemuda dan Olahraga, Ario Bimo Nandito Ariotedjo, di Jakarta, Rabu (1/1/2025).
Menpora Dito, sapaan akrabnya, menyampaikan dukungannya terhadap ide tersebut.
Ia menegaskan bahwa Kemenpora akan mendalami proses yang diperlukan untuk mewujudkannya.
“Saya sangat mendukung adanya Hari Bersepeda Nasional, karena dengan bersepeda masyarakat bisa sehat dan bugar. Nanti kami akan telusuri terkait hal yang diperlukan untuk mendorong adanya keputusan presiden (keppres) terkait hal tersebut,” ujar Dito dalam keterangannya dikutip dari laman Kemenpora dan dilansir dari laman Antara.
Ketua Umum B2W Indonesia, Hendro Subroto, menyatakan apresiasi terhadap dukungan Menpora.
Ia mengungkapkan bahwa organisasinya siap bersinergi dengan Kemenpora untuk menghidupkan kembali budaya bersepeda di kalangan masyarakat.
“Terima kasih Mas Menteri atas waktunya, kami dari B2W Indonesia sangat ingin bersinergi dengan Kemenpora untuk kembali membudayakan olahraga bersepeda kepada masyarakat,” kata Hendro.
Tak hanya itu, pendiri B2W, Toto Sugito, mengingatkan bahwa usulan serupa pernah diajukan kepada Presiden Joko Widodo pada 2017, meski hingga kini belum terealisasi.
“Kami pada 2017 pernah mengajukan kepada Presiden agar bisa disahkan Hari Bersepeda Nasional melalui Keppres, namun sampai sekarang belum ada kelanjutannya,” ujar Toto.
Toto berharap, di bawah kepemimpinan Menpora Dito, upaya ini dapat kembali diinisiasi dan ditindaklanjuti hingga terbitnya Keppres Hari Bersepeda Nasional.
“Kami berharap Mas Menteri dapat membantu mewujudkan harapan kami agar masyarakat bisa memiliki momentum bersama untuk memperingati hari tersebut,” tambahnya.
Dengan dorongan dari berbagai pihak, pengadaan Hari Bersepeda Nasional diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam mendorong pola hidup sehat di tengah masyarakat.