BANDUNG – Tak terasa 2022 telah menuju penghujung tahun. Untuk menutup tahun dengan khidmat, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar muhasabah akhir tahun sekaligus penutupan program Tadarus Al Quran, Jumat 30 Desember 2022 secara daring.
Pada kesempatan ini, Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengajak para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Bandung untuk bersama-sama bermuhasabah atau instropeksi atas yang telah dikerjakan selama 2022.
“Muhasabah ini penting supaya kita bisa menilai kekurangan dan kelebihan yang dimiliki untuk ditingkatkan menuju arah yang lebih baik. Dengan introspeksi ini, saya yakin ASN di lingkungan Pemkot Bandung bisa menjadi agen-agen perubahan di masyarakat,” ujar Yana.
Selama dua tahun berturut-turut, program Tadarus Al Quran menjadi ikhtiar kolektif Pemkot Bandung untuk meningkatkan kecintaan para ASN terhadap firman-firman Allah.
“Insyaallah dengan syafaat Al Quran, kita akan diberikan kemudahan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam menyelesaikan permasalahan di Kota Bandung,” harapnya.
Sementara itu, Asisten Daerah I Kota Bandung, Asep Saeful Gufron menjelaskan, program Tadarus Al Quran untuk para ASN dan non ASN di Kota Bandung telah dilaksanakan rutin pada hari Jumat di pekan ke-1 dan ke-3 tiap bulan.
“Dengan kegiatan ini kita jadi bisa memperbaiki sedikit demi sedikit bacaan Al Quran kita dan memaknai kandungannya,” ungkap Asep.
Ia menambahkan, tujuannya dari program ini untuk mendukung ASN dan non-ASN yang berakhlak.
Dirangkaikan dengan muhasabah akhir tahun, Asep berharap kegiatan ini bisa menjadi motivasi para ASN untuk terus meningkatkan pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat.
“Sesungguhnya bagi seorang muslim, pergantian waktu merupakan momentum muhasabah atau instrospeksi diri. Semoga bisa lebih memotivasi kita untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik lagi,” imbuhnya.
Hadir pula Ketua MUI Kota Bandung, Miftah Faridl yang memberikan tausiah berupa pengingat akan lima hal penting yang harus diperhatikan dalam hidup.
“Manfaatkan lima hal ini sebelum terlambat. Hidup sebelum mati, sehat sebelum sakit, mampu sebelum tak mampu, muda sebelum tua, dan lapang sebelum sempit,” pesan Miftah.
Sebab menurutnya, hidup ini seperti garis lurus, semua terus melangkah maju ke depan. Oleh karena itu, tak ada pilihan lain selain mengoptimalkan peran yang ada.
Sehingga, ia mengajak para ASN untuk bisa melakukan muhasabah jelang pergantian tahun ini.
“Bermuhasabahlah. Pandai-pandailah menghitung apa yang sudah berlalu untuk dijadikan pelajaran. Tugas kita bukan hanya ibadah salat, puasa, haji dan lainnya. Tapi kita juga punya kewajiban untuk ibadah kepada sesama,” jelasnya.
Semudah menebarkan salam kesantunan kepada orang lain dan merekatkan hubungan tali persaudaraan.
“Mukmin yang baik itu selain dekat dengan Allah, akrab juga dengan manusia, dan melahirkan prestasi dalam kebaikan untuk sesama,” tuturnya.