Bandung – Kota Bandung mencatatkan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi di Jawa Barat, dengan lebih dari 3000 kasus tercatat sepanjang tahun 2024.
Angka ini menjadi catatan sejarah baru bagi Kota Bandung yang memicu perhatian lebih dari Pemerintah Kota Bandung serta Dinas Kesehatan untuk mencari solusi lebih efektif dalam mengendalikan penyebaran DBD.
Untuk mengatasi peningkatan kasus ini, program inovasi Wolbachia, yang telah terbukti efektif menekan penyebaran DBD hingga 70% di Yogyakarta, kini akan diperluas di Kecamatan Kiaracondong.
Teknologi Wolbachia merupakan upaya pengendalian nyamuk Aedes aegypti dengan cara menginfeksinya menggunakan bakteri alami Wolbachia yang mencegah nyamuk tersebut menyebarkan virus DBD.
“Wolbachia ini adalah teknologi asli Indonesia yang diinisiasi oleh Profesor Utari dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan dinilai aman oleh para ahli dari 32 Perguruan Tinggi” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, dalam wawancaranya pada Minggu, 27 Oktober 2024.
Dalam penerapannya, ember-ember yang berisi nyamuk Aedes aegypti terinfeksi Wolbachia akan ditempatkan setiap 50 meter di sejumlah titik di Kecamatan Kiaracondong seperti halnya yang diterapkan di Kecamatan Ujungberung, namun ini masih acuan dan akan diteliti lebih lanjut oleh tim dari UGM.
Anhar Hadian menambahkan bahwa titik-titik ini akan diteliti lebih lanjut dan direkomendasikan oleh tim dari UGM berdasarkan survei yang mencakup jumlah penduduk dan kepadatan wilayah.
“Warga akan kami edukasi untuk merawat ember-ember ini sebagai orang tua asuh nyamuk, dengan harapan mereka ikut berperan aktif dalam pencegahan DBD,” pungkas Anhar.
Sementara itu, Kecamatan Ujungberung, yang juga terpilih sebagai lokasi pengembangan program Wolbachia, telah mencapai sekitar 50% dari target pelaksanaan dan diharapkan rampung pada akhir Desember hingga awal Januari mendatang.
“Kepedulian dan kesadaran masyarakat sangat penting dalam keberhasilan program ini. Sejatinya, pencegahan DBD bisa dilakukan dengan mudah, seperti melalui PSN dan 3M, namun realitanya masih belum cukup efektif di berbagai daerah, termasuk di Bandung,” tambah Anhar.
Kasus DBD yang terus meningkat di Kota Bandung, hingga menjadi yang tertinggi di Jawa Barat, menjadikan perluasan program Wolbachia ini sebagai langkah nyata untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit mematikan ini di masa depan.