• Tentang Kami
  • Iklan
  • Privacy Policy
Friday, 3 February 2023
Advertisement
  • Login
  • NEWS
    • BANDUNG
    • JAWA BARAT
    • NASIONAL
  • CITIZEN REPORT
  • EXPLORE BDG
    • KULINER
    • WISATA
    • HERITAGE
  • LIFESTYLE
    • MUSIK
    • HOBI
    • BELANJA
  • OLAHRAGA
LAPOR
No Result
View All Result
  • NEWS
    • BANDUNG
    • JAWA BARAT
    • NASIONAL
  • CITIZEN REPORT
  • EXPLORE BDG
    • KULINER
    • WISATA
    • HERITAGE
  • LIFESTYLE
    • MUSIK
    • HOBI
    • BELANJA
  • OLAHRAGA
No Result
View All Result
Infobandungkota.com
Home Life Style

Keren! Ibu-ibu Kota Bandung Sulap Pakaian Bekas Jadi Kebaya Baru

febri oktapiana by febri oktapiana
27 Sep 2022
in Life Style, Bandung Kota
Reading Time: 3 mins read
0 0
0
Keren! Ibu-ibu Kota Bandung Sulap Pakaian Bekas Jadi Kebaya Baru
0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

BANDUNG – Para perwakilan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di seluruh kecamatan Kota Bandung mengasah kreativitas lewat pemanfaatan pakaian bekas menjadi kebaya klasik atau modern.

Tiap kecamatan diwakilkan dua orang peserta untuk berlomba memamerkan hasil rancangan “upsycling” kebaya mereka di Aula Pendopo Kota Bandung, Selasa, 27 September 2022.

Berita Terkait

Resmi! Penyesuaian Tarif Pelayanan Air Minum Batal

Resmi! Penyesuaian Tarif Pelayanan Air Minum Batal

2 February 2023
Pasca Kebakaran, Kondisi di RSUD Bandung Kiwari Berangsur Normal

Pasca Kebakaran, Kondisi di RSUD Bandung Kiwari Berangsur Normal

2 February 2023
Pulihkan Ekonomi, Pemkot Bandung Terus Kembangkan Pasar Kreatif

Pulihkan Ekonomi, Pemkot Bandung Terus Kembangkan Pasar Kreatif

2 February 2023
Tata Kota Bandung Lebih Rapi, Pemkot Sosialisasi Perwal Baru

Tata Kota Bandung Lebih Rapi, Pemkot Sosialisasi Perwal Baru

2 February 2023

Dalam kesempatan ini, Ketua Tim Penggerak PKK, Yunimar Mulyana menyampaikan, salah satu tujuan kegiatan ini juga untuk mendapatkan perwakilan menuju perlombaan tingkat provinsi Jawa Barat (Jabar).

“Pokja 3 seluruh kecamatan di Kota Bandung mengadakan lomba tingkat kota untuk pemanfaatan baju bekas menjadi kebaya klasik atau modern. Lalu, setelah mendapatkan juaranya, akan menjadi perwakilan menuju ke tingkat Jabar,” ujar Yunimar.

“Untuk perwakilannya akan kita lihat dulu berapa peserta yang diminta untuk menjadi perwakilan masing-masing,” imbuhnya.

Dengan memanfaatkan pakaian bekas, Yuni berharap bisa mengurangi sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Hal ini juga merupakan langkah yang dilakukan dalam program Kang Pisman.

“Limbah pakaian tidak bisa terurai, sehingga dengan momen ini masyarakat bisa mengurangi limbah yang akan dibuang ke TPA,” ucapnya.

Selain itu, ia juga mengatakan, semoga kegiatan ini juga bisa meningkatkan pemberdayaan ekonomi di masyarakat. Bukan hanya upsycle kebaya, tapi juga bisa membuat karya lainnya.

Pada perlombaan ini, para peserta mengirimkan video proses pembuatan upsycle. Kemudian dinilai mana saja yang sudah memenuhi kriteria.

Ketua Pelaksana dan Pokja 3 Kota Bandung, Yuli Rahmatia menjelaskan, kriteria yang dinilai mencakup dari kreativitas mendaur ulang dan kerapian hasil pakaian yang sudah dibuat.

“Kita juga menilai kesesuaian dengan tema. Temanya itu pakaian bekas menjadi kebaya klasik atau modern,” tutur Yuli.

Dalam hal 3R juga menjadi penilaian: reuse, recycle, reduce. Barang-barang tersebut bisa dimanfaatkan kembali sesuai dengan desain yang dibuat.

Salah satu peserta dari Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Bojongloa Kaler, Eva Nyayu Farhat. Karyanya mendapatkan banyak apresiasi dari para peserta lainnya.

“Tadinya saya cari bahan dari mukena. Terus ada kemeja satu setel dengan roknya, ada furingnya juga,” papar Eva.

“Pas dilihat tangannya pakai manset. Akhirnya saya desain kebaya klasik tapi dengan modifikasi pakai lengan lonceng dari bahan furing. Pakai tambahan manik-manik, swarovski, dan batu-batu,” lanjutnya.

Lalu sisa bahan lainnya ia manfaatkan untuk membuat desain “cover pouch” yang sudah lama tidak dipakai. Sisa bahan tersebut ditempelkan dengan seni decoupage.

Bahan ini dilem dan ditempel, setelah itu divarnish dan dikeringkan menggunakan hairdryer.

“Penempelan hiasan juga pakai lem. Lalu kita tabur saja manik-maniknya.bIni tanpa pakai jahit lagi,” katanya.

Selain itu, ia juga membuat sepatu slop yang sudah lama tidak dipakai.

“Warnanya putih, itu saya tempelkan saja dengan sisa bahan yang ada,” tambahnya.

Kemudian, slayer yang terdapat pada pundak kebaya terbuat dari bekas kerudung. Brosnya juga dari bahan furing ditambah mute.

“Karena ini bahannya sangat tipis, kalau dipakai menerawang, jadinya sama saya dijadikan slayer saja di kebaya ini,” jelasnya.

Selama tiga hari, Eva membuat kebaya ini. Bagian yang paling sulit baginya adalah pembuatan pouch. Apalagi bahannya licin karena terbuat dari imitasi.

Untuk pengeluaran, ia mengaku tak lebih dari Rp50.000 untuk membeli bahan hiasan seperti beragam payet.

“Kita bisa menggunakan sampah atau bahan sisa untuk didaur ulang dan lebih bermanfaat. Sehingga Kang Pisman jalan, ekonominya juga bisa bertambah. Ini kalau di butik bisa beratus ribu sampai jutaan,” tuturnya.

Eva juga biasa bikin dari kain perca. Baju yang dipakai kegiatan sehari hari itu dari batik

“Kang pisman itu memang benar bisa kita melakukannya. Dengan bahan bahan yang tidak memiliki nilai jadi bernilai ekomomis setelah kita manfaatkan,” katanya.

Peserta lain dari Kelurahan Antapani Wetan, Kecamatan Antapani ialah Wakingatun atau kerap disapa Atun. Bersama rekannya yang juga menjadi model, Heni Nur Saadah merancang kebaya milik mereka.

“Kita pakai tiga baju karena akan membuat ukuran kebaya jumbo. Tunik brukat, tunik batik, kemeja batik. Inilah hasil kreasi selama 3 hari,” ujar Atun.

Dari mulai mencari desain, membuat pola, mengukur, memotong, menjahit sampai editing video, semua dilakukan selama tiga hari.

“Baju bekas yang ada sobeknya dibuang, dipilih yang masih bagus lalu kita jahit. Depan, belakang, kanan, kiri pun beda. Mudah-mudahan karya ini bisa mewakili Antapani dengan baik,” ucapnya.

Menurut Atun, proses paling sulit ialah mengukur kebaya untuk ukuran badan besar atau big size. Sebab, baginya kebaya itu sebaiknya berukuran pas dengan tubuh penggunanya.

“Apalagi untuk menyesuaikan punggung yang lebarnya tidak sama dengan perempuan pada umumnya,” akunya.

Meski sulit, tapi baginya yang terpenting adalah kenyamanan dari pengguna.

“Jika penggunanya nyaman, suka dengan desainnya. Ada rasa kebanggaan tersendiri dalam diri saya sebagai penjahit,” ungkapnya.

Ia berharap, kegiatan ini ke depannya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Serta menginspirasi para ibu agar tidak hanya menggantung bajunya yang sudah tidak terpakai. Tetapi juga bisa didaur ulang biar punya model baju yang baru dan bisa dipakai lagi.

Tags: KebayaKreaifitaslimbahPasar Kreatif BandungSampah

Rekomendasi untuk Anda

Pulihkan Ekonomi, Pemkot Bandung Terus Kembangkan Pasar Kreatif
Bandung Kota

Pulihkan Ekonomi, Pemkot Bandung Terus Kembangkan Pasar Kreatif

2 February 2023
Atasi Masalah Sampah, Pemkot Resmikan Insinerator Pembakar Sampah Ramah Lingkungan
Bandung Kota

Atasi Masalah Sampah, Pemkot Resmikan Insinerator Pembakar Sampah Ramah Lingkungan

29 December 2022
Yuk, Belanja Produk Lokal di Pasar Kreatif Bandung Store TSM
Bandung Kota

Yuk, Belanja Produk Lokal di Pasar Kreatif Bandung Store TSM

16 November 2022
Sampah Berserakan di Kota Bandung Akibat Keterlambatan Pengangkutan
Bandung Kota

Sampah Berserakan di Kota Bandung Akibat Keterlambatan Pengangkutan

4 June 2021
Setelah Australia dan Nigeria, Produk Kreatif Kota Bandung Sukses Tembus Ekspor ke Selandia Baru
Bandung Kota

Keren! Pasar Kreatif Bandung Raup Omzet Rp1,56 Miliar dalam Waktu Singkat

23 October 2020
Kreatifitas Milenial di Ledeng Bandung Ubah Selokan Bau Menjadi Kolam Ikan Bersih
Bandung Kota

Bikin Selokan Bak di Jepang, Papici Dapat Apresiasi dari Pemkot Bandung

11 August 2020
Next Post
Demi Urai Kemacetan, Flyover Kiaracondong Diharapkan Segera Terealisasi

Demi Urai Kemacetan, Flyover Kiaracondong Diharapkan Segera Terealisasi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

POPULAR NEWS

Perkara Doni Salmanan, Si “Sultan Soreang” Naik ke Proses Penyidikan

Doni Salmanan Asetnya Dikembalikan dan Bebas dari Kewajiban Ganti Kerugian korban

15 December 2022
Mobil Seruduk Motor yang Terparkir, Begini Penjelasan Polisi

Mobil Seruduk Motor yang Terparkir, Begini Penjelasan Polisi

2 April 2022
Ini Besaran UMK Kabupaten/Kota di Jawa Barat Tahun 2021

Ini Besaran UMK Kabupaten/Kota di Jawa Barat Tahun 2021

22 November 2020
Prakiraan Cuaca Bandung Raya Hari Ini, Cerah Berawan hingga Hujan Ringan

Seorang Wanita Melakukan Percobaan Bunuh Diri di Flyover Pasupati, Begini Ceritanya

30 September 2021
Jadwal dan Daftar Penutupan Jalan di Kota Bandung

Jadwal dan Daftar Penutupan Jalan di Kota Bandung

19 June 2021
Infobandungkota.com

© 2020 Wardhana Indohome

PT CIPTAMAYA PRAKASA INDONESIA

  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan
  • Privacy Policy
  • Media Partner

Follow Us

No Result
View All Result
  • Login
  • NEWS
    • BANDUNG
    • JAWA BARAT
    • NASIONAL
  • CITIZEN REPORT
  • EXPLORE BDG
    • KULINER
    • WISATA
    • HERITAGE
  • LIFESTYLE
    • MUSIK
    • HOBI
    • BELANJA
  • OLAHRAGA

© 2020 Wardhana Indohome

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In