BANDUNG – Salah seorang praktisi hukum, Boyke Luthfiana Syahrir, S.H., M.H., angkat bicara tentang aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh di Wilayah Jawa Barat pada 6 hingga 8 Oktober 2020.
Boyke yang juga menjabat sebagai Ketua Ormas Pembela Kesatuan Tanah air Indonesia Bersatu Dewan Pimpinan Wilayah Jawa Barat, menerima laporan dari para Ketua Ormas Pekat IB Dewan Pimpinan Daerah se Jawa Barat.
Selain itu, ada pula yang mengadu kepada Kantor Lembaga Bantuan Hukum Ormas Pekat IB DPW Jawa barat terkait adik-adik mahasiswa mengalami luka luka dan mendapatkan perlakuan yang kurang pantas ketika menyampaikan aspirasi atau pendapat di muka umum.
Boyke menyayangkan apabila pihak kepolisian memberikan perlakuan kurang pantas terhadap demonstran yang tengah melayangkan aspirasinya.
Untuk itu, Boyke mengaku siap pasang badan membela kebenaran sesuai jalur hukum.
“Saya selaku Ketua Ormas Pekat IB DPW Jawa Barat akan pasang badan untuk para adik adik mahasiswa dan para buruh yang mendapatkan perlakuan tidak pantas oleh oknum kepolisian saat melakukan unjuk rasa,” cetus Boyke, dilansir dari Sakti Media News, Sabtu (10/10/2020).
“Saya pun sebagai masyarakat merasa sedih apabila rakyat yang harus nya di ayomi dan di jaga malah di perlakukan seperti musuh. Adapun rakyat atau masa yang melakukan unras telah melakukan kriminal atau melakukan hal-hal yang membahayakan bagi masyarakat lainnya itu adalah oknum penyusup yang sengaja membuat situasi gaduh.”
“Seharusnya pihak kepolisian lebih jeli dan lebih bisa memilih memilah mana pengunjuk rasa yang benar menyampaikan aspirasinya, mana pengunjuk rasa yang memang sengaja masuk terhadap aksi unras tersebut untuk membuat gaduh,” tegasnya.
Boyke sejatinya sangat mendukung tindakan tegas aparat penegak hukum maupun pemerintah terhadap oknum-oknum mahasiswa atau oknum buruh yang anarkis.
“Kami akan berkordinasi dengan Direktur Intelkam Polda Jabar, Kabinda Jabar, Assintel Kejati jabar untuk mengungkap siapa di balik Anarco yang selalu menyusup masuk dan membuat gaduh aksi ujuk rasa dengan modus masuk kedalam lingkaran pengunjuk rasa,” ujar Ketua Pekat IB DPW Jawa Barat,” jelas Boyke.