BANDUNG — Bandara Husein Sastranegara Bandung menegaskan komitmennya dalam menjaga standar operasional dan keselamatan penerbangan, meski kini hanya melayani rute terbatas.
Salah satu bentuk nyata komitmen tersebut adalah dengan digelarnya Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) pada Selasa (25/6/2025).
Latihan ini dilakukan seolah-olah terjadi insiden nyata, termasuk skenario evakuasi dan penanganan pesawat yang tergelincir. Simulasi ini ditargetkan rampung dalam satu hari.
“Kegiatan hari ini adalah latihan PKD. Kami mensimulasikan seolah-olah terjadi kejadian darurat di Bandara Husein, sampai pada tahap memindahkan pesawat yang tergelincir,” ujar General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Husein, R. Indra Crisna Seputra, saat diwawancarai tim infobandungkota.com.
Latihan ini merupakan puncak dari serangkaian modul yang telah dijalankan, dan akan disusul latihan skala besar pada Agustus mendatang.
Menurut Indra, kegiatan ini menjadi bukti bahwa Angkasa Pura Indonesia masih aktif menjalankan penugasan di Bandara Husein sesuai prinsip 3S1C (Safety, Security, Services, and Compliance).
“Kami tetap diaudit oleh Otoritas Bandara dan DBU. Semua regulasi kami jalankan agar tetap comply. Runway dan fasilitas tetap kami jaga,” tegasnya.
Selain rute reguler ke Pangandaran dan Halim, Bandara Husein juga akan melayani penerbangan baru dari Susi Air mulai 2 Juli 2025 untuk rute Jogja–Bandung–Halim–Jogja.
Jenis pesawat yang digunakan adalah Caravan. Penerbangan militer, evakuasi medis (medivac), serta kegiatan MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul) juga masih tetap berjalan.
“Bandara Husein belum pernah tutup. Yang ada hanyalah pengaturan tipe pesawat dan rute, bukan penutupan,” ujarnya menjawab isu penutupan Bandara.