Pelajar dan Mahasiswa Bandung Mengecam Pelecehan Lagu ‘Indonesia Raya’

BANDUNG – Pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pelajar dan Mahasiswa (HIPMA) MPH Community Indonesia mengecam segala bentuk penghinaan terhadap lagu Indonesia Raya dan Simbol Garuda Pancasila.

Diketahui, baru-baru ini viral video pelecehan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang diunggah oleh MY ASEAN yang menggunakan bendera Malaysia sebagai foto profilnya.

“Indonesia Raya dan Garuda Pancasila merupakan simbol sakral bagi NKRI yang harus dijaga, elemen tersebut merupakan identitas bangsa Republik Indonesia. Maka kami selaku kader nasionalis mengecam tindakan penghinaan identitas negara melalui video tersebut,” ujar Ferdy di Bandung, Senin (28/12/2020).

“Maka sesuai motto kita yaitu “Cinta Pancasila dan Jaga NKRI”, Dengan adanya video tersebut yang memuat pelecehan terhadap garuda pancasila sebagai simbol negara, maka kami rasa video tersebut merupakan penghinaan terhadap bangsa Indonesia,” jelasnya.

HIPMA MPH Indonesia merupakan organisasi sayap Pelajar dan Mahasiswa bagi Organisasi kemasyarakatan MPH Community Indonesia yang memiliki semboyan yaitu “Cinta Pancasila dan Jaga NKRI”.

HIPMA MPH dan MPH Community sebagai organisasi kader nasionalis menjadi garda terdepan elemen pemuda dalam menjaga kedaulatan NKRI.

Hinaan melalui video itu dimulai dengan latar belakang bendera Merah Putih. Dalam video tersebut, selain lirik Indonesia Raya yang diubah,  Garuda Pancasila pun diganti menjadi ayam.

Sedangkan di sisi kanan dan kiri ayam tersebut, terdapat gambar kartun tengah kencing dengan wajah karakter cukup menghina. Video itu sendiri diawali dengan suara ayam berkokok. Terdengar, seorang laki-laki menyanyikan Indonesia Raya dimana semua lirik sudah diubah dengan penuh hinaan.

Bahkan dalam video tersebut tercuit hinaan terhadap Presiden pertama Republik Indonesia yaitu Ir. Soekarno dan Presiden Republik Indonesia yaitu Pak Jokowi.

“Saya berharap Kedutaan RI di Malaysia dapat bekerjasama dengan pihak kepolisian Malaysia agar dengan cepat dapat menangkap pelaku yang melecehkan simbol NKRI. Bahkan dalam lirik video tersebut berisikan cuitan pelecehan terhadap pemimpin negara kita yaitu Pak Presiden Jokowi,” tegas Ferdy.

“Saya berharap pihak terkait yang melecehkan simbol garuda Pancasila dan melecehan pak presiden dapat dengan cepat ditangkap, dikarenakan hal tersebut merupakan penghinaan terhadap NKRI secara terang-terangan. Maka kami selaku kader bangsa nasionalis tidak terima terhadap perbuatan pelecehan tersebut,” harapnya.

Sementara itu, video pelecehan berdurasi 1.30 menit yang dibagikan akun MY Asean memang sudah tidak bisa ditemukan di YouTube. Meski begitu, channel tersebut tetap ada.

Singkatnya, pelecehan lagu Indonesia Raya itu berisikan lirik yang menghina Indonesia dengan kata-kata yang sangat tidak pantas. Presiden Joko Widodo dan Presiden pertama Indonesia, Soekarno, juga ikut diparodikan dengan tidak pantas bahkan lambang persatuan Pancasila pun dilecehkan dalam video tersebut.