BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus menggodok persiapan sekolah tatap muka di tengah pandemi Covid-19.
Bahkan Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengaku pihaknya telah meminta Dinas Pendidikan (Disdik) untuk mengkaji dan menyiapkan uji coba sekolah tatap muka.
Mang Oded-sapaannya itu meminta agar pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19 disiapkan secara matang.
Diketahui sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim telah menyatakan sekolah tatap muka dapat dimulai pada Juli 2021 ini.
“Hari ini artinya disiapkan ada kajian, sekolah mana dulu yang siap. Boleh jadi dalam pelaksanaan tidak bisa disamaratakan. Siapa yang sudah siap itu harus dikaji,” ujar Oded M Danial kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Rabu (31/3/2021).
Berdasarkan hasil koordinasi bersama sejumlah kementerian pada Selasa, 30 Maret 2021, saat ini setiap daerah diimbau untuk memulai pemetaan dan persiapan untuk menggelar sekolah tatap muka.
Sehingga, dalam beberapa waktu ke depan dioptimalkan untuk mematangkan persiapan. Sebab aspek kesehatan tetap menjadi perhatian agar tidak terbengkalai sekalipun pembelajaran tatap muka dimulai pada bulan Juli medatang.
“Kemarin setelah koordinasi dengan beberapa kementerian yaitu Kemendikbud, Kemendagri, Kemenkes dan Kemenag juga ada di situ. Jadi Pak Menteri Pendidikan menyampaikan arah untuk melaksanakan tatap muka itu harus sudah dimulai. Disiapkan dari sekarang,” kata Oded mejelaskan.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna segera mengumpulkan pihak terkait untuk membahasnya, mulai dari pemetaan kondisi di lapangan hingga sejumlah hal yang harus disiapkan.
Sekda Kota Bandung itu menyebutkan, dalam waktu cepat ini segera mengundang sejumlah pihak, terutama yang berkenaan dengan dunia pendidikan dan juga para praktisi serta akademisi dari bidang kesehatan.
“Seizin pimpinan saya akan berbicara dulu dengan seluruh pemangku kepentingan. Bagaimana dari leading sector, orang tua, organisasi profesi yang berkaitan dengan masalah dunia pendidikan. Kita mendengarkan pendapat mereka. Masukannya harus komprehensif,” ujar Ema.
Ema pun menegaskan bahwa Pemkot Bandung tak ingin gegabah soal pelaksanaan tatap muka di tengah pandemi Covid-19. Terlebih, Wali Kota sangat mewanti-wanti agar keputusan untuk memasukan kembali peserta didik harus dilaksanakan secara matang.
“Pertama kita ingin tahu infra dan supra strukturnya. Kesiapannya seperti apa? Obyek sasaran seperti tenaga pendidikan kaitan daya tahan tubuh seperti apa? Bahkan saya ingin melihatnya siswa sebagai objek dalam proses pembelajaran harus dalam posisi siap. Jangan sampai ada ketimpangan terus terjadi transmisi,” paparnya.
Lebih lanjut Ema menambahkan, jika kebijakan untuk menggelar tatap muka sudah siap, maka program pemberian vaksinasi harus diakselerasi. Minimal, vaksin Covid-19 sudah diberikan kepada para tenaga pendidik dan kependidikan.
“Pada saat sudah mendapatkan informasi kebijakan sudah diberikan ruang PTM, maka kebijakan pimpinan adalah guru menjadi bagian yang diprioritaskan. Makanya di forum itu nanti akan kita petakan. Kita lihat sejauh mana ketersediaan vaksin. Karena otoritasnya bukan di kita,” pungkasnya.