BANDUNG – Rel kereta cepat yang didatangkan dari China diberangkatkan dari Stasiun Cilacap Pelabuhan ke Depo Kereta Cepat Tegalluar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/4/2021).
Sebanyak 12.538 batang rel KAI angkut pada rute tersebut dan ditargetkan selesai pada akhir September 2021.
KLB angkutan rel tersebut diberangkatkan dari Stasiun Cilacap Pelabuhan menuju Stasiun Rancaekek dan akan dibongkar di Depo Tegalluar, Rancaekek, kemudian didistribusikan ke jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
“Rel ini sudah sampai di side di depo Tegalluar dengan selamat dan tentunya akan di susul dengan pengiriman-pengiriman yang lainnya, jadi sambung menyambung sehingga bisa setidaknya bisa di sesuaikan khusus di 2021 bisa selesai,” ujar Jarot Ari Wibowo, GM Material Equipment PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
“Sambil menunggu konstruksi sudah siap, kita akan melakukan pemasangan-pemasangan rel yang ada di sini terutama yang ada di depo,” jelasnya.
Jarot mengatakan rel yang diangkut merupakan rel dengan standar UIC 60 atau R60 berarti rel tersebut memiliki berat 60kg per satu meter dan rel yang diangkut tersebut memiliki panjang 50 meter tanpa sambungan.
Penggunaan batang rel 50 meter akan menjadikan lintasan kereta cepat minim sambungan, hal tersebut untuk mendukung tingkat keamanan dari perjalanan Kereta Cepet Jakarta-Bandung (KCJB).
Lebih lanjut, Jarot menuturkan setelah rel diangkut dan dibongkar, rel tersebut akan masuk dalam tahap welding atau pengelasan. Rel akan disambung menjadi 500 meter dan kemudian dipasang di trase KCJB.
PT. KCIC terus melakukan percepatan pembangunan KCJB untuk mengejar target supaya dapat selesai pada 2022. Berbagai program pembangunan terus dilakukan seperti pengerjaan sarana dan prasarana lain serta upaya persiapan operasional KCJB
Selain itu, Jarot menjelaskan bahwa pengerjaan ini membutuhkan waktu kurang lebih sekitar tiga bulan.
“Jadi persiapan di depo ini juga perlu adanya suatu pemasangan rel-rel untuk nantinya apabila kereta sampai ataupun untuk mensupport terkait track laying di lintas, itu sudah siap bisa di tempatkan,” ujar Jarot.
Lebih lanjut Jarot menyebut bahwa proses pemasangan rel sendiri membutuhkan waktu sekitar tiga bula.
“Ini membutuhkan waktu kira-kira sekitar tiga bulan. Jadi masih cukup waktu lah, sehingga pekerjaan-pekerjaan yang ada di depo ini dalam waktu dekat atau April ini sudah bisa di mulai,” paparnya.
“Track laying depo akan dimulai segera karena bagaimapun juga tanpa track laying yang ada di depo ini akan susah mensupport yang ada di lintas raya, karena ada beberapa equipment pendukung seperti butuh memasang rel juga dari kereta, alat-alat maintenance dan sebagainya itu harus dikirim dari sini juga,” pungkasnya.