BANDUNG — Fenomena #KaburAjaDulu tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Tagar ini mencerminkan keinginan masyarakat Indonesia untuk mencari peluang kerja atau studi di luar negeri.
Menanggapi tren ini, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer menyatakan bahwa pihaknya tidak ambil pusing dengan fenomena tersebut.
Ia bahkan dengan santai mengatakan bahwa mereka yang ingin pergi ke luar negeri tidak perlu kembali ke Indonesia.
“Mau kabur, kabur sajalah. Kalau perlu jangan balik lagi, hi-hi-hi,” ujar Immanuel Ebenezer, yang akrab disapa Noel, di Kantor Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), Jakarta, seperti dilansir dari laman Kompas.com, pada Senin (17/2/2025), sambil tertawa.
Ia menegaskan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan tidak terlalu mempermasalahkan tagar tersebut. “Hashtag-hashtag enggak apa-apalah, masa hashtag kita peduliin,” lanjutnya.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli melihat fenomena ini sebagai tantangan bagi pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih baik.
“Ini tantangan buat kita kalau memang itu adalah terkait dengan aspirasi mereka. Ayo pemerintah create better jobs, itu yang kemudian menjadi catatan kami dan concern kami,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Ia pun tidak mempermasalahkan jika warga negara Indonesia (WNI) memilih bekerja di luar negeri dengan harapan mereka dapat kembali untuk membangun negeri.
“Jadi kalau memang ingin untuk meningkatkan skill dan ada peluang kerja di luar negeri, kemudian kembali ke Indonesia bisa membangun negeri ya tidak masalah,” tambahnya.
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, turut berkomentar mengenai tren ini.
Ia menilai bahwa keinginan masyarakat untuk bekerja di luar negeri merupakan hal yang positif, asalkan mereka membekali diri dengan keterampilan yang memadai.
Menurutnya, pekerja migran Indonesia (PMI) yang memiliki keterampilan tinggi akan lebih mudah bersaing dan mendapatkan upah yang layak di negara tujuan.
Tren #KaburAjaDulu juga dimanfaatkan oleh warganet untuk berbagi pengalaman serta merekomendasikan negara tujuan bagi mereka yang ingin mencari peluang di luar negeri.
Negara-negara dengan banyak diaspora Indonesia menjadi pilihan utama, terutama bagi mereka yang baru pertama kali merantau.
Data terbaru dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menunjukkan bahwa sepanjang Januari hingga November 2024, sebanyak 272.164 PMI telah bekerja di luar negeri.
Dari jumlah tersebut, mayoritas berada di sektor informal, dengan 145.962 pekerja, dan didominasi oleh pekerja migran perempuan yang mencapai 187.127 orang.
Fenomena ini menjadi sorotan sekaligus tantangan bagi pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas lapangan pekerjaan di dalam negeri, agar masyarakat tidak merasa perlu “kabur” untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik.