BANDUNG – Skema penanganan mudik Lebaran 2025 dengan usulan work from anywhere (WFA) dari Kementerian Perhubungan mulai dari sepekan sebelum masa mudik dimulai akan segera disiapkan.
Usulan ini disampaikan oleh Menteri Perhubungan, Dudy Purwaghandi, dalam rapat bersama Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta seperti dilansir dari laman Kompas.com, Kamis (23/1/2025).
“Kami sedang melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga lain dari tanggal 27 Maret untuk diberlakukan WFA. Mungkin kementerian dan pihak lain bisa memberlakukan WFA. Jadi mereka bisa bekerja dari mana saja,” ujar Dudy.
Libur Lebaran 2025 memiliki keunikan tersendiri dengan jadwal libur yang berdekatan.
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB), libur Hari Raya Nyepi jatuh pada 29 Maret 2025, sementara Idul Fitri pada 31 Maret 2025. Selain itu, cuti bersama juga telah ditetapkan, menjadikan akhir Maret sebagai periode libur panjang.
“Kami melihat bahwa tanggal 28-30 Maret sepertinya agak sedikit menantang mengingat kita hanya punya tiga hari itu untuk mengurai pemudik, dan rasanya waktunya sangat menantang,” jelas Dudy.
Dudy menambahkan bahwa koordinasi dengan berbagai pihak termasuk Presiden akan dilakukan untuk mematangkan rencana ini.
“Itu sebabnya kami akan mengusulkan dan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lain, termasuk Bapak Presiden. Mohon izin, ini kami belum sampaikan ke Bapak Presiden,” lanjutnya.
Selain pemerintah, ia juga berharap perusahaan swasta turut mengadopsi skema WFA ini.
“Dengan adanya momen dua hari besar yang berdekatan yang mempertimbangkan tren pergerakan masyarakat yang cukup banyak, maka direkomendasikan pemerintah dan swasta mulai menerapkan WFA mulai 24 Maret. Hal ini dapat membantu mengantisipasi kepadatan di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk selama hari raya Nyepi,” imbuhnya.
Ketua Komisi V DPR, Lasarus, mendukung usulan ini dan meminta seluruh instansi terkait segera berkoordinasi agar rencana WFA dapat disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat.
“Agar jauh-jauh hari tersampaikan ke masyarakat sehingga masyarakat bisa segera menyusun waktu serta rencana kapan mereka mudik dan balik sehingga tidak menumpuk dalam waktu yang sama. Libur panjang ini memungkinkan. Agar masyarakat dapat mengatur waktu lebih leluasa. Kami dukung Pak Menteri,” kata Lasarus.
Dengan adanya skema WFA, diharapkan potensi kemacetan pada puncak arus mudik dapat berkurang, sehingga perjalanan masyarakat selama libur Lebaran menjadi lebih lancar.