BANDUNG – Klinik utama Inggit Garnasih resmi didirikan di Jl. Flores Nomor 6 Kota Bandung. Klinik tersebut didirikan sebagai komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam merealisasikan wasiat dari Inggit Garnasih khususnya dalam pelayanan terhadap Lansia.
Kepala Biro Kesra Provinsi Jawa Barat, Barnas Adjidin, mengatakan 20 persen dari 50 juta penduduk Jawa Barat adalah Lansia. Dengan angka Lansia yang besar tersebut, diperlukan sebuah komitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik.
“Lansia perlu perhatian, sehat atau tidak, semakin tua biasanya semakin melemah baik itu penglihatan, pendengaran, dan lainnya, tentu untuk itu Pemprov Jabar harus hadir, Mitra kita Baznas, kita saling bahu membahu menyelesaikan permasalahan, termasuk urusan lansia,” kata Barnas, di Klinik Utama Inggit Garnasih, Jl. Flores, Nomor 6, Kota Bandung, Selasa (22/2/2022).
Barnas mengungkapkan, dengan meningkatnya tren Covid-19 di Jawa Barat, membuat kebutuhan fasilitas pelayanan kesehatan semakin mendesak. Dengan klinik khusus Lansia ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah Covid-19 khususnya kepada Lansia.
Apalagi, ke depan, Klinik tersebut akan diproyeksikan menjadi sebuah Rumah Sakit.
“Di Masa Covid-19, Lansia harus dapat perhatian lebih, karena mereka rentan, klinik ini menunjukkan bahwa kita ingin menyelesaikan berbagai persoalan,” ungkapnya.
“Walau kecil tentunya ada manfaat, ke depan mungkin tidak hanya klinik bisa jadi rumah sakit,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Republik Indonesia, Noor Achmad, mengapresiasi berdirinya suatu fasilitas kesehatan khusu Lansia tersebut. Apalagi, fasilitas tersebut memiliki nilai sejarah dengan melekatnya nama Isteri Bung Karno, Inggit Garnasih.
“Ini satu kegiatan yang sangat bagus antara sejarah berupa tokoh, Gubernur, dan Baznas, secara ketokohan diwakili oleh yayasan Inggit Garnasih untuk program nyaah ka kolot, ini tentu saja bukan hanya rumah atau fasilitas untuk lansia tapi juga kesejarahan,” ujar Noor.
Noor menuturkan, hadirnya Klinik Utama Inggit Garnasih dapat membantu mengakselerasi penanganan Covid-19 khususnya bagi Lansia.
“Iya, tentu saja, kalau nanti menurut dokter bisa jadi untuk rumah singgah Covid, isolasinya harus ketat,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua Basnas Jawa Barat, Anang Jauharuddin mengatakan Pembangunan klinik Inggit Garnasih tidak lepas dari dukungan Baznas Jabar sebagai lembaga utama penyejahteraan umat dan pendanaan yang akan diberikan oleh BJB sebesar 25 Miliyar. Menurutnya, Kegiatan Kick Off ini merupakan bagian dari Program Nyaah Ka Kolot (PNKK) yang diinisiasi oleh Bapak Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
Setidaknya, Program Nyaah Ka Kolot (PNKK) meliputi pendirian Klinik Inggit Garnasih, Sekolah Lansia yang berlokasi di Desa Rajamandala Kulon Kabupaten Bandung Barat, dana Rumah Singgah yang dikelola oleh Baznas Jabar.
“Klinik Utama Inggit Garnasih merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan bagi lansia seiring dengan meningkatnya jumlah lansia dari tahun ke tahun dan merupakan bentuk keperdulian dalam meningkatkan derajat Kesehatan khususnya lansia,” kata Anang.
Menurut Anang, Pendirian klinik ini juga bertujuan untuk melayani kebutuhan akan pelayanan kesehatan bagi lansia membutuhkan di wilayah Jawa Barat untuk memudahkan mengakses pelayanan kesehatan geriatri secara berkelanjutan. Kick Off Program Pembangunan Klinik Inggit Garnasih ini di Bangun di lahan bersejarah Jalan Flores No 6 juga dihadiri oleh Ketua BAZNAS Indonesia, Pimpinan BAZNAS Provinsi Jawa Barat, Sekda Jawa Barat, Direksi Bank BJB.
“Klinik Inggit Garnasih ini merupakan langkah pertama uji coba, untuk tahap berikutnya terbentuknya Rumah Sakit sesuai dengan arahan Gubernur,” katanya.
“Sebagai bentuk dukungan, Pihak Pemprov Jabar juga bersedia untuk menyediakan lahan yang tidak terpakai. Sementara itu, Baznas Indonesia siap mendanai pembentukan tersebut jika lahan sudah tersedia demi komitmen menyejahterakan umat tak terkecuali lansia,” tandasnya.