BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil alias Kang Emil, secara simbolis telah membagikan 27 alat test PCR mobile untuk 27 Kabupaten Kota di Kota Cirebon, Minggu (30/8/2020).
Secara simbolis, satu unit alat PCR mobile itu diserahkan oleh Ridwan Kamil kepada Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis di Balaikota Cirebon, yang telah disaksikan para Bupati dan Wali Kota se-Jabar melalui video conference di daerahnya masing-masing. Menurut Ridwan Kamil, PCR itu digunakan untuk mempercepat test swab diseluruh Jabar.
“Dengan alat ini kita bisa melakukan percepatan pengetesan swab tanpa terkendala medan. Karena kita tahu Jawa Barat ini tidak hanya daerah perkotaan tetapi ada daerah yang medannya cukup berat dan sulit dijangkau” ujar Kang Emil, dilansir dari situs resmi Pemprov Jabar.
PCR Mobil seharga hampir 1 milyar per unit itu dipinjam pakaikan kepada daerah untuk melakukan percepatan pengetesan mengejar standar WHO yaitu 1% dari jumlah penduduk.
“Jadi ini statusnya hibah pakai selama digunakan oleh daerah. Kami membeli alat ini sebanyak 29 unit, 27 dibagikan ke kabupaten Kota dan dua unit lagi dipakai okeh Provinsi” jelasnya.
Ridwan Kamil dalam kesempatan kali ini berpesan mengenai tiga hal penting yang harus disegerakan oleh daerah, melihat dari perkembangan penyebaran virus terkini di Jawa Barat.
“Yang pertama, bagi daerah yang memiliki kawasan industri agar segera melakukan test swab di Industri karena baru-baru ini ditemukan cluster industri. Kemudian yang kedua, test swab juga harus dimasivkan mengejar standar WHO, dan yang ketiga Saya mohon doa untuk kelancaran Saya dalam proses menjadi relawan uji vaksin covid 19” paparnya.
Ridwan Kamil menyampaikan, dirinya baru saja menandatangani Pergub perpanjangan kedua masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Jabar.
“Selama pandemi ini masih berlangsung maka Saya memandang perlu AKB ini terus dilakukan di seluruh wilayah Jabar kecuali Bodebek yang mengikuti kebijakan DKI” jelasnya.
Di akhir sambutannya, Gubernur memohon doa dari seluruh masyarakat Jabar agar pandemi segera berakhir ditandai dengan keberhasilan uji klinis yang sedang dilakukan di Bandung Raya sampai akhir tahun 2020.