BANDUNG – PT Pertamina Patra Niaga mengajak masyarakat untuk membeli elpiji 3 kilogram (kg) di pangkalan resmi guna mendapatkan harga yang lebih terjangkau serta memastikan volume gas sesuai dengan ketentuan.
“Bagi masyarakat, pembelian di pangkalan resmi elpiji 3 kg tentu lebih murah harganya dibandingkan pengecer, karena harga yang dijual sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah daerah masing-masing wilayah,” ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, dalam keterangan tertulisnya seperti dilansir dari laman Kompas.com, Minggu (2/1/2025).
Selain harga yang lebih terjangkau, Heppy juga menekankan bahwa membeli elpiji 3 kg di pangkalan resmi memberikan kepastian volume gas yang diterima konsumen.
“Dengan membeli di pangkalan, masyarakat juga diuntungkan mengingat di pangkalan ada timbang. Jadi masyarakat bisa mengecek volume setiap tabung LPG 3 kg yang dibeli, jika dirasa kurang pas, maka bisa dilakukan penukaran secara langsung,” tambahnya.
Untuk mengetahui lokasi pangkalan resmi terdekat, masyarakat dapat mengakses laman https://subsiditepatlpg.mypertamina.id/infolpg3kg atau menghubungi Call Centre 135.
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus melakukan penertiban terhadap penjualan elpiji 3 kg bersubsidi.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menegaskan bahwa pengecer yang ingin menjual elpiji bersubsidi harus terdaftar sebagai pangkalan atau sub penyalur resmi dari Pertamina.
“Jadi, pengecer kita jadikan pangkalan. Mereka harus mendaftar nomor induk perusahaan terlebih dulu,” jelas Yuliot di Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Pendaftaran sebagai pangkalan resmi dapat dilakukan melalui sistem Online Single Submission (OSS) untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Sistem OSS yang telah terintegrasi dengan data kependudukan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memungkinkan proses pendaftaran menjadi lebih praktis.
Setelah kebijakan ini diterapkan, distribusi elpiji 3 kg akan dilakukan langsung dari pangkalan ke konsumen tanpa perantara pengecer, sehingga diharapkan dapat memperbaiki distribusi gas bersubsidi.
Di sisi lain, kelangkaan elpiji 3 kg masih menjadi kendala di beberapa daerah, termasuk Jakarta Pusat. Dalam sepekan terakhir, warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas bersubsidi ini di berbagai agen dan pedagang gas keliling.
Banyak masyarakat yang terpaksa pulang dengan tangan kosong setelah berkeliling mencari stok gas yang semakin terbatas.
Pemerintah dan Pertamina terus memantau kondisi ini guna memastikan distribusi elpiji 3 kg berjalan lancar dan tepat sasaran.