BANDUNG – Permasalahan sampah di Kota Bandung kian mendesak untuk ditangani dengan serius.
Seiring meningkatnya volume sampah dan keterbatasan ruang pembuangan, kolaborasi antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat menjadi langkah strategis menuju Bandung yang lebih bersih.
Berita Terkait
Ketua Komisi III DPRD Kota Bandung, Agus Hermawan, menekankan pentingnya kerja sama berbagai pihak dalam menangani persoalan sampah.
“Sampah adalah hasil dari kehidupan manusia, sehingga tidak bisa hanya pemerintah yang menangani. Dibutuhkan pola hidup disiplin, edukasi sejak dini, dan teladan dari orang tua dalam pengelolaan sampah di rumah tangga,” ungkap Agus pada Selasa, (21/1/2025).
Agus juga menegaskan bahwa DPRD memiliki peran penting dalam mengawasi kinerja pemerintah demi memastikan tercapainya visi Bandung yang bersih.
“Kami akan terus mengawal program pemerintah kota agar pengelolaan sampah berjalan efektif,” tambahnya.
Senada dengan Agus, Anggota Komisi III DPRD Kota Bandung, Rendiana Awangga, mengkritisi metode pengelolaan sampah konvensional seperti open dumping yang dinilai sudah tidak relevan.
“Selama ini sampah hanya ditimbun, sementara jumlahnya terus bertambah. Teknologi pemusnahan sampah yang terdesentralisasi perlu segera diterapkan agar residu yang masuk ke TPA diminimalkan,” jelas Awang.
Ia juga mendukung program Sampah Hari Ini Habis Hari Ini yang menjadi salah satu prioritas Wali Kota Bandung terpilih dalam 100 hari pertama kepemimpinannya.
Menurut Awang, program ini bisa menjadi tonggak perubahan signifikan dalam sistem pengelolaan sampah di Kota Bandung.
Di sisi lain, masyarakat juga diharapkan ikut berkontribusi melalui inisiatif seperti pemilahan sampah dan pemanfaatan limbah secara kreatif.
Kesadaran kolektif ini dinilai dapat memperkuat upaya menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
Dengan kolaborasi erat antara pemerintah, DPRD, dan warga, ditambah pengawasan yang maksimal dan penerapan teknologi modern, Bandung optimistis bisa mengatasi persoalan sampah.
Visi Kota Bandung yang bersih dan bebas sampah bukan lagi sekadar wacana, melainkan tujuan yang dapat diraih bersama.
