BANDUNG – Kenaikan kasus Covid-19 membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menerapkan kebijakan penutupan sejumlah ruas jalan.
Namun, kebijakan penutupan sejumlah ruas jalan di Kota Bandung memberikan dampak bagi sebagian orang. Ya begitulah yang dirasakan oleh pengemudi ojek online (ojol).
Salah seorang pengemudi ojol, Asep (48), mengaku dirinya sangat mengeluhkan dengan ditutupnya sejumlah ruas jalan di Kota Bandung.
Sehingga ia pun harus memutar dan mencari jalan lainnya, yang bisa dibilang cukup jauh.
Terkadang ia pun dibuat waswas lantaran ia harus jalan menuju lokasi dan memarkiran roda dua miliknya itu.
“Adanya penutupan jalan tuh ngaruh banget. Sudah ongkos Rp8000, terus kalau nganterin orderan kan ditutup jalannya, nah saya tuh parkirnya jauh khawatir ke motor takut ada yang nyuri, kan repot kalau motor hilang enggak bisa ngojek lagi,” kata Asep, saat ditemui Infobandungkota.com di Jl. Merdeka, Kota Bandung, Minggu (27/6/2021).
“Kalau ada orderan keliling nyari jalan pusing, enggak sebanding juga sama ongkos. Tapi kalau costumernya baik mah suka ngasih lebih, tips gtu. Tapi kalau enggak, boro-boro dapat tips, bilang makasih aja enggak, jutek aja customernya,” keluhnya.
Ia pun berharap penutupan jalan tidak berlaku saat siang hari.
Namun ia mendukung jika aturan tersebut berlaku pada malam hari untuk mencegah kerumunan.
“Harapannya sih ada kebijakan dari pemerintah, kalau bisa sih siang-siang gini enggak perlu ditutup lah. Nanti kalau malam, maghrib gitu enggak masalah sih jalan ditutup juga,” harapnya.
Asep pun berpesan agar masyarakat saling disiplin menerapkan protokol kesehatan demi kebaikan bersama.
Editor: Novirahmaya