BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meminta sekolah yang jadi klaster penyebaran Covid-19 untuk memberhentikan sementara kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).
“Tadikan SOP (standar operasional prosedur)-nya sudah jelas, kalau ada klaster di sekolah sekolah saya sudah perintahkan dihentikan, diteliti, ditracing itu kan sudah prosedur jangan sampai anak dikorbankan,” pinta Ridwan Kamil, di DPRD Jabar, Kota Bandung, Kamis (23/9/2021).
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengingatkan agar seluruh pengelola sekolah yang menggelar PTMT untuk menerapkan SOP dengan disiplin.
“Sudah saya perintahkan untuk dimonitor secara ketat, jangan sampai di Jawa Barat banyak kasus, ada klaster-klaster baru setelah diizinkannya tatap muka,” tegas Kang Emil.
Mantan Wali Kota Bandung itu pun menegaskan bahwa langkah pelakasanaan PTMT di tengah menurunnya kasus Covid-19, lantaran lebih dari satu tahun setengah guru dan siswa hanya belajar secara daring.
“Tapi kalau enggak dibuka PTM, jumlah sekolah kan banyak sekali. Kita kan sudah tidak buka 1,5 tahun mudharatnya juga banyak sekali. Nah, jadi kita situasional. Ini kan membuktikan jumlah sekolah dibandingkan jumlah (klaster itu) jumlahnya masih kecil sehingga SOP-nya dilaksanakan dan sudah saya perintahkan hentikan PTM cek semua guru, sekolah, dengan sistem tracing kita,” paparnya.
Sementara berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terdapat 1.152 guru dan tenaga kependidikan serta 2.478 siswa di Jawa Barat terinfeksi Covid-19 selama gelaran PTM terbatas. Untuk sekolah di Jawa Barat sebanyak 149 menjadi kalster Covid-19.