BANDUNG – Pasca diresmikan pada 30 Desember 2022 lalu, Masjid Al Jabbar semakin ramai dikunjungi. Namun sayangnya tempat ibadah tersebut justru menjadi pusat tempat sampah.
Dalam sepekan, sampah yang berada di area Masjid Al Jabbar mencapai lebih dari 2,5 ton.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Prima Mayaningtiyas menejelaskan bahwa pada saat peresmian, sampah di Masjid Raya Al – Jabbar sudah mencapai hingga 1,9 ton dalam satu hari.
“Pas peresmian 30 Desember (2022) itu 1,9 ton (sampah di Masjid Al – Jabbar), satu truk itu 2,5 ton (kapasitas). Tapi beberapa hari kemarin satu truk yang 2,5 ton itu bisa lebih (sampah yang diangkut). Jadi sehari bisa satu setengah truk,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (6/1/2023).
Pihaknya pun sangat menyangkan tingkah laku pengunjung yang tidak menjaga kebersihan di Masjid Al Jabbar.
“Masa sampah dibuang ke kolam yang bagus gitu, terus botram (makan-makan) didalam masjid” katanya.
Dalam mengatasi masalah ini, DLH Provinis Jawa Barat telah menyusun standar operasional prosedur (SOP) terkait dengan pengangkut sampah di Masjid Raya Al – Jabbar.
“Petugas (kebersihan) kemarin 100 orang itu kurang, tapi pas peresmian 236 orang tertangani itu dibantu volunteer dan warga dari RT RW sekitar (Masjid Raya Al – Jabbar),” paparnya.
“Sekarang 55 (orang) dari OPD (organisasi Perangkat Daerah), 15 patroli sungai, 10 penyuluh lingkungan, yang 55 itu pakai Shift (bergantian), dua Shift sehari,” imbhnya.
Kedepannya, ia berharap dan mengimbau agar masyarakat atau pengunjung untuk dapat menjaga kebersihan salah satunya dengan membuang sampah kepada tempatnya.
“Ini adalah aset Jabar yang sangat kita banggakan, ini (Majid Raya Al – Jabbar) masjid paling besar. Jangan sampai kita bisa membuat tapi tak bisa memelihara, untuk memelihara kita semua wajib punya rasa saling memiliki,” ujarnya.