BANDUNG – Kabar mengenai penjaja tato di Asia Afrika, Kota Bandung, menjadi sorotan publik karena melakukan pemerasan dan penganiayaan.
Mengenai masalah itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung mengakui kecolongan.
Kepala Satpol PP, Rasdian Setiadi menyebut pihaknya bakal segera mendirikan pos pengawasan di sekitar kawasan wisata tersebut.
“Kita juga coba kan sekarang baik posisinya baik kita floating maupun infanteri. Sekarang mungkin pada saat infanteri itu mungkin kecolongan pas ada kejadian itu karena kita tidak prediksi karena jumlah ribuan,” ujar Rasdian, Rabu (5/1/2022).
“Saya mau ada rencana ada pos di situ di pas daerah Asia Afrika mau belok menuju ke daerah Palaguna, bisa lihat ke Selatan, BRI Gedung Merdeka, sebelum digelar akan ditertibkan. Memang setiap ada itu sebelum digelar dibubarkan oleh kita antisipasi seperti itu,” jelasnya.
Ia pun mengakui selama ini banyak penjual jasa di kawasan Asia Afrika yang kucing-kucingan hingga menyamar, saat petugas tengah melakukan patroli.
“Iya kalau dia lihat petugas sudah bergerak siap gelar, pas petutas datang dia pura-pura seperti pengunjung. Pihaknya juga selalu mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati,” sebutnya.
Di sisi lain, Satpol PP pun telah mengamankan pencopet yang mencuri barang-barang milik jemaah pada Selasa (4/1/2022).
Namun kini pelaku copet tersebut sudah diamankan dan diserahkan kepada aparat kepolisian.
“Kadang kita ingatkan lewat pengeras suara supaya cerdik dam pandai karena sudah sering kejadian sudah kita umumkan seperti itu tapi mungkin masyarakat kayanya baru,” pungkasnya.