BANDUNG – Perguruan pencak silat yang lahir di Jawa Barat, untuk pertama kalinya mengadakan gelar Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) untuk Tingkatan Lanjutan 1 pada Sabtu (04/11/2023) lalu.
Sekadar informasi, perguruan ini didirikan pada 4 Agustus 1974 oleh R. Djadjat Koesoemahdinata atau lebih terkenal dengan nama Kang Djadjat Paramour.
Nama Tadjimalela diambil dari salah nama seorang Raja/Prabu dari kerajaan Sumedang Larang, Jawa Barat. Digunakanya nama Tadjimalela adalah karena menurut silsilah, R. Djadjat Koesoemahdinata masih mempunyai hubungan kerabat dengan keluarga prabu tersebut.
Kang Ari selaku Ketua DPD Tadjimalela menyebut bahwa ujian ini guna meningkatkan kualitas para anak muridnya.
“Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) ini merupakan bagian dari tahapan pengkaderan dan penggemblengan dalam rangka meningkatkan kualitas akhlak, fisik, mental, spiritual serta penguasaan materi yang telah di pelajari selama berlatih,” kata Kang Ari, pada Senin (6/11/2023) lalu.
Namun UKT ditujukan untuk para anggota yang telah mengikuti Penetapan Sabuk sebagai Pesilat Dasar 4, dan merupakan Kaderisasi Pelatih dari tiap Kabupaten / DPC Tadjimalela di berbagai daerah.
“Para peserta diuji tentang beberapa jurus pamungkas Tadjimalela, arti lambang perguruan, makna dari Panca Darma yang menjadi filosofi dan marwah perguruan, serta penguatan tali batin antar sesama nggota PS (Perguruan Silat) Tadjimalela,” jelasnya.
“Sementara materi fisik atau mental, para pendekar menguji mereka dengan bermacam metode, seperti menguji kesetiaan kepada perguruan, sparing dan semacamnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum Tadjimalela Pusat, Teh Nuke menjelaskan bahwa perguruan silat ini sendiri telah melahirkan ribuan atlet berprestasi, baik di tingkat daerah, Nasional, Asia bahkan sampe Juara Dunia.
Ia menegaskan akan terus berusaha membawa Tadjimalela lebih baik lagi dan semakin mengembangkan sayap Juara Gagak Tadjimalela.
“Setelahnya nanti, saya berharap agar para Pendekar Tadjimalela ini bisa selalu mengabdi kepada umat dan bangsa. Termasuk tawadhu’ dan mengedepankan akhlaqul karimah,” ujar Teh Nuke.